Penghasilan Ibu Rumah Tangga: Part 4 (Jualan Foto Online)

 Nah untuk part 4 kali ini, aku mau share salah satu alternatif untuk mendapatkan penghasilan, apalagi bagi yang suka foto-foto daripada fotonya dibuang atau numpuk bisa saja diberdayagunakan untuk dijual ke marketplace microstock. Microstock adalah sebuah bisnis online untuk mendapatkan extra income (pemasukan ekstra) dari perusahaan/agensi microstock, populer dengan sebutan Microstock Site Companies (web microstock) atau Microstock Agencies (agensi microstok). Perusahaan ini menyediakan berbagai macam foto, illustrator dan video dalam bentuk RF (Royalti Free). Singkat kata mereka sebagai gudangnya gambar.


Agensi microstock bisa memasarkan stok file nya dan dapat di download berkali-kali tidak satu kali beli saja, jadi keuntungan akan datang berkali-kali selama stock file tersebut didownload oleh microstoker yang login sebagai user. Royalty free berarti pembeli sekedar bisa memakai saja tidak boleh memakainya untuk dijual kembali serta hak cipta tetap ditangan microstocker alias contributor dari stock file tersebut.


Yang bisa dijual itu berbagai macam, dari foto, video footage, vektor, music, dan beberapa file lainnya. Namun yang ingin aku share pengalamannya di blog ini untuk penjualan file foto, karena diantara yang lain ini yang paling mudah (walaupun ga mudah-mudah banget sih).


Ada 3 web microstock yang saat ini aku sedang join, dan aku mau share pengalaman aku selama menjadi contributor foto di 3 website tersebut:


1. Shutterstock

Shutterstock merupakan sebuah perusahaan penyedia microstock yang saat ini salah satu yang paling terkenal, untuk lebih detailnya bisa dilihat di wikipedia (https://en.wikipedia.org/wiki/Shutterstock). Dan merupakan termasuk salah satu yang paling profesional di bidangnya, karena kalau misalnya kita submit foto dan diterima berarti udah bagus banget, karena kriteria penyeleksiannya yang terbilang ketat. Tapi jadinya sebagai kontributor pemula banyak banget belajar mengenai fotografi.


Untuk menjadi kontributor di shutterstock yang harus dilakukan adalah:

1. Registrasi di shutterstock => https://submit.shutterstock.com?rid=319589275

2. Isi semua data yang dibutuhkan termasuk tax form.

3. Upload foto yang diinginkan.

4. Tunggu hasil reviewnya. Saat ini di shutterstock proses review nya 5 hari. Jadi sabar dan upload aja banyak-banyak siapa tau ada yang diterima. Dan ingat jangan patah semangat ya.

5. Kalau sudah diapprove, maka foto tersebut akan online di dashboard kita.


Untuk syarat foto yang bisa diupload paling penting 3 hal ini ya:

1. Minimal resolusi 4 megapixels

2. Format JPEG, JPG

3. Foto yang bisa diupload itu foto apa aja yang penting jelas peruntukannya untuk komersial atau editorial. Komersial itu berarti foto untuk keperluan komersial yang tidak ada merk atau brand yang bisa dikenal ataupun ada ciri bangunan khusus yang bisa dikenal. Kalau ada foto yang mengandung 2 hal tersebut dimasukkan saja sebagai editorial. Harga jualnya lebih murah dibanding komersial tapi yang penting bisa dijual kan? Nah kalau fotonya pakai model dan ada ciri khas dari suatu merk, brand atau bangunan tertentu harus ada release nya ya.


Untuk shutterstock ini ada aplikasinya untuk digunakan di smartphone, tapi kalau aku lebih suka upload via web karena biasanya karena kualifikasinya yang ketat apalagi soal noise dan focus jadinya aku edit dulu di adobe photoshop. Proses editnya pun tidak boleh terlalu banyak ya, bisa ditolak juga. Pokonya yang ngecek itu udah jago banget sama fotografi dan mereka punya kriterianya sendiri.


Salah satu pengalaman paling berkesan di shutterstock itu adalah dari 15 foto yang diupload yang diterima hanya 1. hahaha.. Tapi namanya pemula dan fotonya juga menggunakan handphone jadinya masih banyak banget perlu belajarnya. Kemudian untuk di shutterstock ini misalnya ada foto yang ditolak karena alasan tertentu bisa kita submit ulang setelah kesalahannya kita perbaiki ya. Misalnya ditolak lagi, masih bisa resubmit lagi. Tidak ada batasan berapa kali kita resubmit.


2. Adobe Stock


Adobe stock merupkan web agensi microstock yang dipunyai perusahaan adobe. Jadi untuk proses pendaftarannya sendiri menggunakan adobe ID kalau sudah punya. Tahapannya seperti ini:

1. Registrasi di web ini https://contributor.stock.adobe.com/

2. Isi data diri dan jangan lupa isi tax form nya.

3. Upload foto yang diinginkan.

4. Tunggu hasil review. Untuk adobe stock saat ini proses reviewnya 1-2 hari kerja jadi tidak terlalu lama.

5. Foto yang diterima akan masuk ke dashboard yang sudah online.


Untuk syarat-syaratnya sama seperti shutterstock. Perbedaannya adalah disini lebih detail. Contohnya waktu itu aku upload foto tanaman hias yang berbeda tapi warnanya mirip, nah yang satu diterima dan yang satu lagi ditolak oleh Adobe Stock dengan alasan similar image, padahal dari segi jenis dan bentuknya berbeda. Kemudian aku pernah upload foto bunga matahari dan ditolak. Aku upload foto bunga matahari dengan sudah perspektif yang berbeda, dan ditolak juga dengan alasan similar image. Oleh karena hal ini aku mengambil kesimpulan kalau di adobe stock ga bisa re-submit kaya shutterstock.


Kemudian biasanya pertanyaan selanjutnya adalah apakah foto yang sudah diapprove di shutterstock boleh diupload lagi ke adobe stock? jawabannya boleh, karena tidak ada eksklusifitas di dua web tersebut. Tapi dari pengalaman aku, biasanya foto yang diapprove di Shutterstock belum tentu diterima di Adobe Stock, begitu juga sebaliknya, karena dua agensi tersebut mempunyai kriteria yang berbeda walaupun standarnya sama-sama high quality.


Lalu perbedaannya lagi adalah di adobe stock jika foto kita ditolak terkait technical issue, maka hasil reviewnya adalah rejected because technical issue. Tidak dijelaskan secara spesifik apakah masalahnya di noise atau focus atau alasan lainnya, sedangkan di shutterstock hal ini disebutkan secara spesifik. Jika kita ingin mengetahui alasan teknisnya secara spesifik kita bisa mengajukan ke forum adobe stock yang akan direview oleh adobe expert.


Untuk adobe stock sendiri kita bisa upload via aplikasi di smartphone, mobile web, atau desktop. Sama seperti shutterstock, aku lebih suka mengupload via web desktop karena biasanya sebelum diupload diedit dulu.


3. Dreamstime


Dreamstime merupakah salah satu agensi microstock yang menurutku yang standarnya paling mudah dibanding Shutterstock dan Adobe Stock. Kriteria foto yang bisa diupload bisa dilihat di gambar di bawah ini:


Untuk menguploadnya sendiri bisa menggunakan aplikasi untuk smartphone dan desktop web. Karena kriterianya tidak sesulit adobe stock dan shutterstock, dan sudah terbiasa dengan standar keduanya, biasanya aku upload via aplikasi yang di smartphone, karena prosesnya lebih mudah dan cepat. Terkadang kalau upload via desktop web prosesnya lebih lama, gatau kenapa. Kemudian di dreamstimes ini mereka menawarkan untuk eksklusifitas yang bisa dilihat jika mengupload via web, dimana foto tersebut hanya diupload di dreamstime dan tidak di tempat lain. Hal ini terkait dengan royalti jika foto tersebut berhasil terjual. Karena hal tersebut jadinya aku uploadnya sekalian di web desktop juga.

Untuk proses di Dreamstime sendiri sebagai berikut:
1. Registrasi via app atau via web di https://www.dreamstime.com/#res40516768
2. Isi data diri dan form tax
3. Upload foto yang diinginkan
4. Tunggu proses review, biasanya 12 - 24 jam saat ini.
5. Foto yang diterima akan masuk ke dashboard online dan yang ditolak masuk ke rejected.

Oh iya, untuk ketiganya penerimaan pembayaran menggunakan paypal atau payoneer atau skrill, jadi harus dipastikan sudah mempunyai salah satu dari 3 tersebut ya dan sudah verifikasi.

Nah. Karena masih baru dan baru aja menjadi kontributor untuk ketiga agensi tersebut, foto yang aku submit saat ini masih sedikit dan belum ada yang terjual. Tapi gapapa, berdasarkan hasil googling dan nonton youtube, semakin sering kita upload, SEO nya pun semakin tinggi. Jadi rajin-rajin aja upload .. 


Semangaaat!!






0 comments:

Post a Comment